Bondan: Kasus Penari Telanjang Gadis Bawah Umur, Status Hukum Pemilik Heroes Cafe Tidak Jelas

    Bondan: Kasus Penari Telanjang Gadis Bawah Umur, Status Hukum Pemilik Heroes Cafe Tidak Jelas
    Bondan Madani aktivis muda jebolan HMI sekaligus Ketua Umum LDKS PIJAR

    Banyuwangi - Menyikapi sikap bungkamnya Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nasrun Pasaribu S.I.K., M.H, melihat permasalahan yang akhir-akhir ini menerpa pihak keamanan dalam hal ini institusi kepolisian, membuat aktivis muda Banyuwangi Bondan Madani angkat Bicara. Ketua Umum Lembaga Diskusi Kajian Sosial (LDKS) Pilar Jaringan Aspirasi Rakyat (PIJAR) mengatakan, seharusnya Pak Nasrun sebagai orang nomor satu di kepolisian Banyuwangi memberikan tanggapan berkenaan dengan hal itu, Minggu (30/01/2022).

    Bondan Madani, aktivis jebolan HMI yang juga Ketua Umum LDKS PIJAR turut menyoroti beberapa kejadian terkait dengan kepolisian. Pertama, dirinya berharap agar Kapolresta Banyuwangi segera melakukan konferensi pers terkait status hukum pemilik Heroes Cafe yang kedapatan menyuguhkan tarian telanjang gadis dibawah umur, yang kasusnya di tangani oleh Unit Renakta Satreskrim Polresta Banyuwangi.

    "Pernyataan resmi dari Pak Nasrun juga ditunggu oleh masyarakat Banyuwangi terkait rekaman video yang diposting akun Instagram Walhi Jatim yang menyebut adanya oknum anggota Polresta Banyuwangi telah melakukan tindakan represif kepada warga pakel hingga terluka. Jadi sangat wajar jika aksi Copot Kapolresta Banyuwangi yang digalang oleh emak-emak warga Pakel saat ini mulai mendapat dukungan dari aktivis Banyuwangi, " ucap Bondan di depan awak media. 

    Selain itu menurut Bondan, Kapolresta Banyuwangi wajib mengeluarkan statement secara terbuka di depan awak media terkait aksi ratusan massa dari perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) berusaha memasuki Dusun Pasembon Desa Sambirejo akibat buntut dari perkelahian saat menonton pentas musik dangdut. "Seandainya waktu itu polisi bertindak tegas dengan membubarkan pentas musik, otomatis tidak akan terjadi tawuran tersebut. Toh, di masa pandemi Covid-19 saat ini, yang namanya pentas hiburan di tempat umum dan bisa menimbulkan kerumunan massa itu tidak diizinkan, " jelas Bondan.

    Lebih lanjut Bondan menjelaskan, sikap diam seribu bahasa yang dilakukan Kapolresta Banyuwangi sangat bertolak belakang dengan acara silaturahmi yang beberapa hari digagas oleh beliau dengan tema Jogo Banyuwangi Untuk Indonesia Maju. "Saya secara pribadi maupun mewakili organisasi masih berfikir positif dan berhusnudzon dengan sikap Pak Nasrun hari ini. Mungkin dalam waktu dekat beliau akan segera angkat bicara dan bertindak menyikapi permasalahan yang terjadi saat ini, " ujarnya.

    Alumni muda HMI ini menegaskan bahwa integritas institusi kepolisian Banyuwangi sedang dipertanyakan dan sikap tegas dari seorang Nasrun Pasaribu selaku pucuk pimpinan juga ditunggu jutaan warga Bumi Blambangan dari wilayah Wongsorejo sampai Kalibaru hingga Pesanggaran. "Semoga jargon Jogo Banyuwangi Untuk Indonesia Maju benar-benar terlaksana, tidak hanya sebatas acara formalitas atau pencitraan saja yang dilakukan Pak Nasrun. Maka kami memohon dan meminta dengan hormat kepada Pak Nasrun untuk segera angkat bicara dan bertindak menyelesaikan semuanya, " pungkasnya.

    Diakui atau tidak, saat ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap aparat kepolisian di kalangan masyarakat sangat rendah. Dan apabila adanya permasalahan seperti ini tidak ada tindakan nyata dari orang nomor satu di kepolisian Banyuwangi, ini akan membuat citra polisi semakin terpuruk. (HR)

    Banyuwangi Jatim
    Hariyono

    Hariyono

    Artikel Sebelumnya

    Dapat Dukungan KMB, Warga Pakel: Copot Kapolresta...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Komentar

    Berita terkait